Jakarta, 4 Januari 2020- Harga minyak tercatat meningkat tajam setelah pembunuhan seorang jenderal top Iran di Irak.



Analis memperkirakan pembunuhan dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan memengaruhi produksi minyak global. 



Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, unit elit Garda Revolusi Iran tewas dalam sebuah serangan rudal yang dilakukan Amerika di kawasan Bandara Internasional Baghdad Jumat (03/01) dini hari. Soleimani dikenal sebagai jenderal paling berpengaruh di Iran.



Harga minyak mentah Brent melonjak lebih dari 3% dan pada satu titik mencapai $ 69,50 per barel, tertinggi sejak September. Itu terjadi setelah Jenderal Qasem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di bandara Baghdad.



Lonjakan harga mendorong stok minyak di bursa London lebih tinggi, dengan BP naik 2,7% dan Royal Dutch Shell hampir 1,9% lebih tinggi.



Menurut, analis ekonomi, Andrew Walker, dilansir dari BBC (04/01), &#8220;Potensi gangguan terhadap pasar minyak global dari konflik di Teluk sangat tinggi.&#8221;



Administrasi Informasi Energi AS memperkirakan bahwa 21% minyak yang digunakan pada tahun 2018 melewati Selat Hormuz. Beberapa produsen besar juga akan terpengaruh jika Selat tidak dapat dinavigasi dengan aman. 



Arab Saudi, Irak, Kuwait, Iran, UEA dan Qatar semuanya mengirim sebagian atau semua ekspor minyak mereka melalui Selat. Meskipun Saudi dan UEA memiliki jaringan pipa yang melewati Selat tetapi tidak cukup untuk menyalurkan minyak ekspor mereka.

ANANDA.png

soleamni-23

Jakarta, 4 Januari 2020- Harga minyak tercatat meningkat tajam setelah pembunuhan seorang jenderal top Iran di Irak. Analis memperkirakan pembunuhan dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan memengaruhi produksi minyak global. Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds, unit elit Garda Revolusi Iran tewas dalam sebuah serangan rudal yang dilakukan Amerika di kawasan Bandara Internasional [&hellip;]

Harga Emas Hari Ini

Jenderal Iran Terbunuh, Harga Minyak Melonjak