30 Januari 2023 19:15 WIB
Penulis: Idham Nur Indrajaya
Editor: Yosi Winosa
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 15 poin seiring dengan catatan inflasi tanah air yang lebih rendah dibanding skala global.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 30 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat di posisi Rp14.970 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 27 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.985 per-dolar AS.
- Tertekan Sentimen The Fed, Harga Emas Diperkirakan Melemah pada Perdagangan Pekan Depan
- Fantastis! Ini Harga Bus Persis Solo yang Diserang di Tangerang
- Simak 5 Rekomendasi Saham Paling Potensial Dalam Waktu Dekat Ini!
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencermati penguatan kurs rupiah ini dipengaruhi oleh inflasi dalam negeri yang lebih rendah dibandingkan tingkat global.
"Inflasi pada Desember 2022 mencapai 5,51% secara tahunan, hal tersebut merupakan suatu capaian dibandingkan dengan negara-negara lainnya yang banyak mengalami inflasi di atas 8%," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 30 Januari 2023.
Sementara itu, ekspektasi akan kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang lebih lambat pun masih menjadi faktor yang melatarbelakangi penguatan rupiah terhadap dolar AS.
- Lengkap! Ini Menu Masakan Khas Mangkunegaran yang Bisa Dicicipi di Taman Pracima
- Tiket Online Solo Safari Dibuka Mulai Selasa, Begini Cara Belinya
- Cepogo Cheese Park, “Taman Keju” di Lereng Gunung Merapi-Merbabu
Dikutip dari data CME FedWatchTool, Senin, 30 Januari 2023 pukul 15.30 WIB, 99,9% pelaku pasar saat ini memprediksi The Fed akan melambatkan kenaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin, lebih kecil dari kenaikan 50 basis poin pada Desember 2022.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Selasa, 31 Januari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp14.950-Rp14.990 per-dolar AS.