IDHAM.png

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini, Senin, 17 Juli 2023, karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi naik lagi.Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 17 juli 2023, nilai kurs rupiah melemah 40 poin di posisi Rp14.998 per-dolar AS.Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 14 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp14.958 per-dolar AS.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-rekomendasi-lagu-the-beatles-tidak-terkenal-tapi-enak-didengar">5 Rekomendasi Lagu The Beatles Tidak Terkenal Tapi Enak Didengar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/menimbang-regulasi-pembatasan-usia-kendaraan-bermotor">Menimbang Regulasi Pembatasan Usia Kendaraan Bermotor</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perbaikan-jalan-dan-saluran-irigasi-jadi-fokus-bengkulu-di-2024">Perbaikan Jalan dan Saluran Irigasi jadi Fokus Bengkulu di 2024</a></li></ul>Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra menilai bahwa nilai kurs rupiah berpotensi melemah pada perdagangan hari ini karena inflasi AS yang berpotensi mengalami kenaikan.Potensi kenaikan tersebut dilatarbelakangi oleh data indeks keyakinan konsumen AS yang masih terbilang cukup tinggi sehingga diperkirakan dapat mengerek angka inflasi.Pada hari Jumat, 14 Juli 2023, menurut data yang dirilis oleh University of Michigan, indeks keyakinan konsumen AS tercatat di angka 72,6 pada periode Juli 2023, naik dari 64,4 pada bulan sebelumnya.Perkembangan tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar di angka 65,5, dan indeks keyakinan konsumen AS yang meningkat ini pun mendorong prospek inflasi satu tahun dari 3,3% menjadi 3,4%.Dengan prospek inflasi yang meningkat, pasar pun semakin yakin dengan pengerekan suku bunga yang akan dilakukan bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) pada bulan ini.Menurut data CME FedWatchTool, 96,1% pelaku pasar memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 5,25%-5,5% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023."Penguatan rupiah terhadap dolar AS bisa saja tertahan hari ini dengan fokus pasar kepada pengumuman suku bunga AS pekan depan," tutur Ariston kepada TrenAsia.com, Senin, 17 Juli 2023.Sementara itu, ada dua variabel yang dapat menahan pelemahan rupiah agar tidak jatuh terlalu dalam, yang pertama adalah ekonomi China yang membaik.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ada-nama-ivan-tanjaya-di-balik-beach-club-terbesar-di-dunia">Ada Nama Ivan Tanjaya di Balik Beach Club Terbesar di Dunia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/wow-kekayaan-bos-mayapada-group-ada-yang-terbang-3000-persen">Wow, Kekayaan Bos Mayapada Group Ada yang Terbang 3000 Persen!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ant-group-milik-jack-ma-kembali-didenda-rp-15-triliun">Ant Group Milik Jack Ma Kembali Didenda Rp15 Triliun</a></li></ul>Pada kuartal II-2023, perekonomian China meningkat 6,3% secara tahunan karena ditopang oleh penjualan ritel dan sektor jasa.Kemudian, hari ini, neraca perdagangan pada bulan Juni akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperkirakan akan mengindikasikan surplus yang lebih tinggi dari ekspektasi dan dapat menjaga nilai tukar rupiah.Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp14.980-Rp15.000 per-dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.930 per-dolar AS.&nbsp;

LAILA.png

Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

rupiah-perkasa-se-asia-1

Nilai kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini, Senin, 17 Juli 2023, karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi naik lagi.

Harga Emas Hari Ini

Inflasi AS Bakal Naik Lagi, Kurs Rupiah Berpeluang Melemah