JAKARTA &#8211; Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (<a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/vaksin-gratis-bikin-ihsg-melambung-tertinggi-di-dunia-investor-asing-masuk-makin-deras/" target="_blank">IHSG</a>) terperosok ke zona merah pada perdagangan Kamis, 17 Desember 2020. Laju indeks sempat menguat pada zona hijau di sesi I, namun usai Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga acuan tidak berubah, IHSG langsung terkoreksi tipis 0,08% atau 5,02 basis poin ke level 6.113,38.



Sepanjang perdagangan, pasar modal membukukan total transaksi Rp21,89 triliun. Pada waktu yang sama, volume saham diperjual-belikan mencapai 40,38 miliar dengan frekuensi 1,65 juta kali.



Beruntung kali ini, investor asing cukup besar melakukan aksi beli bersih atau net buy senilai Rp333,8 miliar. Jumlah itu menipiskan net foreign sell (NFS) sejak awal tahun menjadi Rp49,76 triliun.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/tandingi-telkomsel-dan-indosat-smartfren-segera-luncurkan-jaringan-5g/">Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bangga-48-ton-produk-tempe-olahan-ukm-indonesia-dinikmati-masyarakat-jepang/">Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang</a></li>
</ul>


Assosiacate Director of Research and Invesment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, langkah BI mempertahankan suku bunga acuan tidak cukup mampu mengangkat optimisme pelaku pasar. Hasilnya, pada sesi II perdagangan, IHSG pun sedikit tertekan.



&#8220;Sektor infrastruktur, industri dasar, perkebunan, industri konsumsi, pertambangan, keuangan, perdagangan mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG,&#8221; tutur Nico dalam riset hariannya, Kamis, 17 Desember 2020.



Berdasarkan data RTI Business, saham-saham milik Grup Bakrie mendominasi daftar emiten di senarai top gainers. Posisi pertama, ada PT Bumi Resources Minerals Tbk (<a href="https://www.trenasia.com/bumi-resources-milik-grup-bakrie-gelar-private-placement-rp16-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BRMS</a>) dengan peningkatan 34,85% atau 23 poin ke level Rp89 per lembar.



Disusul saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dengan penguatan 23,16% atau 22 poin ke level Rp177 per lembar. Selanjutnya, ada juga nama emiten Grup Bakrie lainnya yang berada di posisi empat, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan kenaikan 18,75% ke level Rp83 per lembar.



<h6>Berikut daftar 10 saham paling cuan, Kamis, 17 Desember 2020:</h6>



<ul><li>BRMS: 34,58%</li><li>ENRG: 23,16%</li><li>WSKT: 20,25%</li><li>BUMI: 18,57%</li><li>ADHI: 14,73%</li><li>WSBP: 10,57%</li><li>KIJA: 10,09%</li><li>PTPP: 8,6%</li><li>WIKA: 7,76%</li><li>BBKP: 6,77%</li></ul>

Karyawan beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

pergerakan-ihsg-hari-ini-6

Berdasarkan data RTI Business, saham-saham milik Grup Bakrie mendominasi daftar emiten di senarai top gainers. Posisi pertama, ada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan peningkatan 34,85% atau 23 poin ke level Rp89 per lembar.

Rekomendasi

IHSG Turun Tipis, 3 Saham Grup Bakrie Malah Melejit Sampai 34,85 Persen