January 30, 2021, 10:27 AM UTC
Penulis: Drean Muhyil Ihsan
Ilustrasi riding vespa matic / Dok. Scooterjam Rawasari
JAKARTA – Vespa matic saat ini sedang menjadi primadona, terutama bagi kaum milenial. Pasalnya, skuter asal Italia tersebut dinilai nyaman saat dikendarai, terlebih memiliki khas tersendiri dibandingkan dengan merek kendaraan roda dua pada umumnya.
Berangkat dari minat dan hobinya kepada vespa matic, Tito Yudha melihat adanya peluang bisnis. Ia pun memberanikan diri untuk mendirikan sebuah bisnis waralaba (franchise) bengkel vespa matic bernama Scooterjam Rawasari.
Pada awalnya, Tito yang merupakan owner Scooterjam Rawasari rajin mengikuti sejumlah kegiataan komunitas vespa di Jakarta. Pengalaman di dunia vespa ini membawanya kepada pemilik nama bengkel Scooterjam.
“Bengkel Scooterjam pertama ada di daerah Joglo, Jakarta Barat. Waktu itu saya pertama kali bertemu pemilik Scooterjam disana,” ujarnya saat berbincang dengan reporter TrenAsia.com, Jumat, 29 Januari 2021.
- Kisah Sukses UMKM: Griya Muda Tani Raup Cuan dari Tren Sayur Organik
- Hobi jadi Hoki: Bengkel Vespa Matic Scooterjam Rawasari, Ladang Cuan Kala Pandemi
- Peminat Madu Kelulut Kubu Raya Pontianak Kian Ramai, Termasuk Ekspor
Setelah sekian lama saling mengenal, Tito lantas menawarkan bisnis dengan skema waralaba kepada pemilik nama Scooterjam. Tawaran itu pun langsung diterima dan pada Agustus 2020, berdirilah Scooterjam Rawasari yang terletak di Jakarta Pusat.
Bengkel Scooterjam Rawasari menawarkan jasa perawatan (service) khusus vespa matic lengkap dengan suku cadangnya. Menurutnya, vespa matic harus dirawat oleh ahlinya yang sudah berpengalaman mengurus motor pabrikan Italia tersebut.
“Service vespa matic di bengkel umum memang enggak dilarang, tapi banyak risiko yang rata-rata disebabkan oleh mekanik kurang pengalaman dengan vespa matic,” tuturnya.

Nilai Tambah
Tak melulu soal perawatan, Scooterjam Rawasari turut memberikan ruang kepada komunitas vespa matic, khususnya di kawasan Jakarta Pusat untuk saling bertukar informasi di bengkelnya tersebut.
Selain itu, Tito juga berupaya mengadakan riding bersama secara rutin bagi pecinta vespa matic serta mengundang influencer. Hal ini merupakan beberapa strategi yang digunakannya untuk menarik konsumen.
Ia mengaku, modal awal yang dikeluarkan untuk membangun Scooterjam Rawasari sebesar Rp100 juta. Sedangkan, keuntungan yang bisa diraup per bulannya mencapai Rp1 juta – Rp5 juta.
- Indika Energy Gandeng Perusahaan India Garap Bisnis PLTS Senilai Rp7 Triliun
- Impor Baja Turun 34 Persen
- Disanksi Pertamina, Begini Modus Pelanggaran SPBU di Pekanbaru
Adapun rata-rata biaya jasa perawatan dan produk suku cadang yang ditawarkan Scooterjam Rawasari berkisar Rp275.000 – Rp2,5 juta, tergantung dari jenis perawatan atau suku cadang yang diperlukan konsumen.
Ke depannya, sambung Tito, dirinya akan melaksanakan pameran hingga balap vespa matic di sirkuit untuk menunjukkan eksistensi Scooterjam Rawasari. “Di samping mengundang influencer, kami juga berencana melakukan exhibition dan tes balap vespa di sirkuit ya,” pungkasnya. (SKO)