JAKARTA&nbsp;– PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melalui layanan ride hailing-nya, Gojek, memberikan tanggapan atas dua tuntutan utama dari pengemudi ojek online (ojol) menjelang rencana aksi demonstrasi nasional pada Selasa, 20 Mei 2025. Dua tuntutan tersebut adalah penurunan komisi menjadi 10% dan perubahan status kemitraan menjadi karyawan.Terkait tuntutan penurunan komisi, Gojek menegaskan bahwa struktur biaya layanan saat ini sebesar 20% dari tarif perjalanan digunakan untuk menjaga keberlangsungan permintaan pelanggan sekaligus kestabilan pendapatan mitra driver.“Komisi tersebut membiayai berbagai aspek seperti promo pelanggan, insentif mitra, perlindungan asuransi, serta operasional sistem yang menjaga kelancaran proses pemesanan,” jelas Ade Mulya, Chief of Public Policy &amp; Government Relations GOTO dalam keterangannya pada Senin, 19 Mei 2025.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/reli-harga-emas-melambat-apakah-saham-antm-mdka-dan-hrta-masih-layak-diburu">Reli Harga Emas Melambat, Apakah Saham ANTM, MDKA, dan HRTA Masih Layak Diburu?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hujan-rp-750-triliun-untuk-desa-buat-apa-saja">Hujan Rp750 Triliun untuk Desa, Buat Apa Saja?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tren-dividen-bris-20212024-stabil-tumbuh-seiring-kinerja-solid">Tren Dividen BRIS 2021–2024: Stabil Tumbuh Seiring Kinerja Solid</a></li></ul>Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa struktur komisi ini sudah sesuai dengan regulasi Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. 1001 Tahun 2022, yang menetapkan batas maksimal 15% untuk sewa aplikasi dan 5% untuk biaya penunjang.Gojek juga memberikan klarifikasi soal Biaya Jasa Aplikasi (platform fee) yang kerap disalahpahami sebagai potongan pendapatan mitra. Biaya ini sebenarnya dibebankan kepada pelanggan dan digunakan untuk pengembangan teknologi, fitur keselamatan seperti live tracking dan tombol darurat, serta operasional layanan pelanggan.“Platform fee tidak memengaruhi pendapatan mitra dan merupakan praktik umum di platform digital global,” tegas Ade Mulya.Gojek mengklaim, lebih dari 80% dari total nilai transaksi bruto (GTV) dikembalikan ke ekosistem, baik dalam bentuk pembayaran langsung kepada mitra maupun investasi dalam program insentif, teknologi, dan dukungan operasional.Mengenai tuntutan perubahan status mitra menjadi karyawan, Gojek menjelaskan bahwa model kemitraan yang saat ini dijalankan sudah mengikuti regulasi Kementerian Perhubungan, yang mengklasifikasikan pengemudi ojek online sebagai mitra kerja, bukan karyawan.Model kemitraan ini memungkinkan perusahaan menjangkau jutaan mitra sekaligus memberikan peluang pendapatan yang luas dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. “Mayoritas mitra kami memilih fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja dan penghasilan. Model kemitraan memungkinkan hal tersebut sekaligus membuka peluang usaha mandiri,” tambah Ade.Di tengah dinamika yang terjadi, GOTO menegaskan bahwa kesejahteraan mitra tetap menjadi prioritas utama. Perusahaan mendorong aspirasi disampaikan melalui kanal resmi yang tersedia agar situasi tetap tertib dan konstruktif.“Kami percaya keseimbangan antara kesejahteraan mitra, kepuasan pelanggan, dan keberlanjutan perusahaan adalah fondasi penting untuk membangun masa depan ekonomi digital Indonesia,” tutup Ade Mulya.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Immanuel Ebenezer didampingi Head og Region Gojek Gede Manggala saat berdiskusi dengan mitra driver dalam acara kopdar di Kantor Gojek Kemang Timur, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Wamenaker Kopdar Gojek - Panji 5.jpg

Gojek juga memberikan klarifikasi soal Biaya Jasa Aplikasi (platform fee) yang kerap disalahpahami sebagai potongan pendapatan mitra.

Harga Emas Hari Ini

GOTO Tanggapi Tuntutan Komisi 10 Persen dan Status Karyawan dari Mitra Driver