02 November 2022 09:12 WIB
Penulis: Feby Dwi Andrian
Editor: Ananda Astri Dianka
JAKARTA - Produk rumput laut di Indonesia saat ini tengah menjadi tumpuan untuk menggenjot ekonomi nasional.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, saat marak penyebaran COVID-19 yang mengakibatkan merosotnya perekonomian global, usaha rumput laut tetap mampu bertahan.
"Sampai dengan September 2022, tercatat volume ekspor rumput laut Indonesia di angka 180,6 ribu ton dengan nilai mencapai US$455,7 juta (Rp7,13 triliun), dengan negara tujuan utama adalah Tiongkok," kata Trenggono dalam acara Seaweed Investment Forum + Festival (SIFFEST) 2022 di Surabaya, Selasa, 1 November 2022. (Kurs Rp15.647)
- Cara Mengatur Uang untuk Anda yang Masih Single Agar Tabungan Menggunung
- Begini Modus Pelaku Penggandaan Data Mobile Banking 150 Nasabah Bank BUMN
- BNI Telah Mitigasi Soal Kasus Penggandaan Data Mobile Banking Nasabah
Ia menambahkan, jumlah tersebut meningkat 93% dibanding periode sama tahun 2021. Namun, yang menjadi tantangan, sebagian besar produk ekspor masih didominasi oleh rumput laut kering sebesar 93,2%.
Lebih lanjut, ia menegaskan hal tersebut belum menunjukkan nilai tambah rumput laut belum dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri.
"Dengan berkembangya inovasi dan teknologi, rumput laut sebenarnya dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi," kata Trenggono.
Trenggono menjabarkan dari rumput laut tersebut bisa menjadi bahan pangan dan nonpangan, seperti pakan ternaik/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi serta rumput laut juga mampu menyerap karbon.
"Apabila komoditas rumput laut ini kita tekuni secara serius, maka Indonesia dapat menjadi 'champion' rumput laut dunia," imbuhnya.
- Laba Bersih Siloam International Hospitals (SILO) Merosot 15,5 Persen pada Kuartal III-2022
- Menteri Perhubungan: Proving Ground Internasional di Bekasi Siap Dibangun November 2022
- Leonid Radvinsky, Miliarder yang Dapat Kekayaan dari Bisnis Konten Dewasa OnlyFans
Oleh sebab itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan kebijakan yang holistik dari hulu-hilir dalam pengembangan rumput laut Indonesia untuk kemudian menjadi satu kawasan ekonomi khusus, sehingga mampu meningkatkan daya saing secara nasional dan global.
Tak lupa, Trenggono juga mengajak para pelaku usaha atau investor untuk menggarap potensi industri pengolahan rumput laut di Indonesia guna meningkatkan daya saing dan nilai ekspor produk tersebut di pasar dunia.
"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah temu bisnis dan investasi bagi para pemangku kepentingan dalam rangka menarik minat investasi dan pengembangan usaha rumput laut nasional," katanya.