TEXAS - Elon Musk dan sejumlah eksekutif beserta pakar industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menyerukan percobaan selama enam bulan sebelum sebuah sistem kecerdasan buatan baru dilakukan.Selain itu, mereka juga mendorong metode platihan lebih intensif dibandingkan dengan yang dilakukan oleh GPT-4 milik OpenAI yang baru rilis beberapa pekan lalu.Mereka mengatakan harus ada jeda pada pengembangan AI tingkat lanjut hingga ada pengembangan terkait protokol keamanan bersamayam digunakan untuk pengembangan, penerapan, dan pengauditan oleh ahli independen.Pernyataan tersebut dilayangkan melalui sebuah petisi dan surat terbuka. Selain itu, dalam surat, mereka juga mengutip potensi risiko kecerdasan buatan pada masyarakat dan kemanusiaan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-cara-memperpanjang-battery-life-pada-ponsel-android-agar-hp-tetap-awet">5 Cara Memperpanjang Battery Life pada Ponsel Android Agar HP Tetap Awet</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/daftar-harga-tiket-konser-suga-bts-di-jakarta-termurah-rp-1-3-juta">Daftar Harga Tiket Konser Suga BTS di Jakarta, Termurah Rp1,3 Juta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/3-menu-makan-yang-tidak-boleh-dikonsumsi-saat-sahur-salah-satunya-mie-instan">3 Menu Makan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Sahur, Salah Satunya Mie Instan!</a></li></ul>Selain Elon Musk, surat tersebut disetujui oleh EO Stability AI Emad Mostaque, sejumlah peneliti di DeepMind milik Alphabet, serta perusahaan AI &nbsp;Heavyweigt Yoshua Bengio dan Stuart Russell."Sistem AI yang kuat harus dikembangkan hanya setelah kami yakin bahwa efeknya akan positif dan risikonya dapat dikelola," tulis surat itu sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Reuters Rabu, 29 Maret 2023.Adapun rincian risiko yang disampaikan bagi masyarakat dan peradaban dari sistem AI adalah persaingan dengan manusia dalam bentuk gangguan ekonomi dan Politik.Karenanya, Elon Musk dan para ahli lain yang menyetujui surat terbuka tersebut meminta pengembang untuk bekerja sama dengan pembuat kebijakan di bidang tata kelola dan otoritas pengatur.Perlu diketahui, pernyataan terbuka sekaligus petisi ini muncul ke permukaan seiring dengan upaya kepolisian Uni Eropa (Europol) ikut serta dalam menangai masalah etika dan hukum atas AI tingkat lanjut seperti ChatGPT Senin lalu. &nbsp;Kala itu, Europol memperingatkan tentang potensi penyalahgunaan sistem dalam upaya phishing, disinformasi, dan kejahatan dunia maya.Musk sendiri yang menggunakan AI untuk sistem autopilot pada mobilnya belakangan ini juga gencar menyuarakan tentang bahaya dan keprihatinannya atas kecerdasan buatan.Sekadar informasi, sejak dirilis tahun lalu, ChatGPT OpenAI yang didukung Microsoft telah mendorong sejumlah saingan yang berada di industri kecerdasan buatan untuk mempercepat pengembangan model bahasa besar yang serupa. Sejumlah perusahaan teknologi diketahui nerlomba untuk mengintegrasikan model AI generatif ke dalam produk mereka.Menanggapi pernyataan terbuka yang dilayangkan mengenai kecerdasan buatan, Sam Altman, chief executive OpenAI, belum menandatangani surat itu."Suratnya tidak sempurna, tetapi semangatnya benar, kita perlu memperlambat sampai kita lebih memahami konsekuensinya," kata Gary Marcus, seorang profesor emeritus di New York University yang menandatangani surat itu."Mereka dapat menyebabkan kerusakan serius, Para pemain besar menjadi semakin merahasiakan apa yang mereka lakukan dan membuat masyarakat sulit untuk mempertahankan diri dari bahaya apa pun yang mungkin terjadi," tambah Marcus.&nbsp;

RIZKY CHANDRA.png

LAILA.png

Ilustrasi penggunaan program kecerdasan buatan dalam copywriting.

AIWRITER.png

Elon Musk dan sejumlah eksekutif beserta pakar industri kecerdasan buatan menyerukan percobaan selama enam bulan.

Harga Emas Hari Ini

Elon Musk dan Pakar Kecerdasan Buatan Dorong AI Harus Dicoba 6 Bulan Sebelum Rilis