JAKARTA - Sektor ekspor Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan Pada bulan Oktober 2023. Laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat adanya kenaikan ekspor yang cukup besar terutama pada sektor pertambangan dan industri pengolahan, yang menjadi motor utama di balik pertumbuhan tersebut.Komoditas batu bara, yang merupakan bagian integral dari sektor pertambangan, memainkan peran sentral dalam mendorong peningkatan ekspor nonmigas pada periode tersebut.&nbsp;Batu bara mampu mencatat kontribusi hingga 46,90 persen terhadap total peningkatan ekspor nonmigas, dengan nilai ekspor yang meningkat sebesar 24,61 persen, sementara volume ekspornya tumbuh sekitar 20,38 persen dari bulan sebelumnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kemehub-djakarta-lloyd-salurkan-semen-via-tol-laut-ke-daerah-terpencil">Kemehub-Djakarta Lloyd Salurkan Semen Via Tol Laut ke Daerah Terpencil</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pegadaian-sabet-penghargaan-global-corporate-sustainability-awards-gcsa-di-taiwan">Pegadaian Sabet Penghargaan Global Corporate Sustainability Awards (GCSA) di Taiwan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/peringati-hari-diabetes-sedunia-tokopedia-gandeng-ahli-gizi-ungkap-5-cara-cegah-risiko-diabetes">Peringati Hari Diabetes Sedunia, Tokopedia Gandeng Ahli Gizi Ungkap 5 Cara Cegah Risiko Diabetes</a></li></ul>Secara keseluruhan, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat 17 November 2023,&nbsp; nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai US$22,15 miliar atau sekitar Rp.345,5 triliun (kurs Rp15.600), mengalami peningkatan sekitar 6,76 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,42 persen, sedangkan ekspor migas mengalami penurunan sekitar 2,38 persen.Beberapa produk utama dalam kategori ekspor nonmigas menunjukkan peningkatan yang signifikan pada bulan tersebut. Logam mulia dan perhiasan mengalami kenaikan sebesar 43,10 persen, diikuti oleh alas kaki (39,55 persen), bahan kimia anorganik (35,86 persen), bahan bakar mineral/batu bara (24,61 persen), dan nikel serta barang terkaitnya (18,28 persen).&nbsp;Namun, tidak semua produk utama ekspor nonmigas mengalami kenaikan. Beberapa di antaranya justru mengalami penurunan, seperti serat stapel buatan yang turun 22,64 persen, timah dan barang terkaitnya yang turun 8,67 persen. Mesin dan peralatan elektrik yang turun 7,48 persen, mesin dan peralatan mekanis yang turun 1,75 persen, serta plastik dan barang dari plastik yang turun 1,10 persen dari bulan sebelumnya.Meskipun terdapat penurunan pada sejumlah produk, pertumbuhan yang signifikan pada sektor pertambangan dan industri pengolahan menunjukkan arah yang positif dalam kinerja ekspor Indonesia di bulan Oktober 2023. Hal ini mencerminkan perbaikan perekonomian negara serta memberikan harapan akan terus meningkatnya kontribusi sektor ini dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Tongkang Batu Bara Digambarkan Mengantri untuk Ditarik di Sepanjang Sungai Mahakam di Samarinda (Reuters/Willy Kurniawan)

Tongkang Batu Bara Digambarkan Mengantri untuk Ditarik di Sepanjang Sungai Mahakam di Samarinda

 Nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai US$22,15 miliar atau sekitar Rp.345,5 triliun (kurs Rp15.600), mengalami peningkatan sekitar 6,76 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Rekomendasi

Ekspor Indonesia Melonjak, Sektor Nonmigas Sumbang Kenaikan Signifikan