JAKARTA &#8211; Manajemen emiten properti <a href="https://www.trenasia.com/cowell-development-pailit-saham-cowl-dibekukan/">PT Cowell Development Tbk. (COWL)</a> buka suara terkait gugatan pailit lantaran tersangkut utang.



Head of Accounting &amp; Tax Cowell Development, Pie Chen, mengatakan pengajuan pailit dilakukan oleh kreditur atas nama PT Multi Cakra Kencana Abadi.



Jumlah tagihan mencapai Rp53,4 miliar dengan jangka waktu pinjaman selama sembilan bulan. Dana pinjaman itu digunakan perseroan untuk biaya operasional.



&#8220;Utang perseroan kepada kreditur yang mengajukan gugatan pailit tersebut adalah setara dengan 1,93% dari <a href="https://www.trenasia.com/cowell-terancam-pailit-bagaimana-nasib-konsumennya/">total utang Cowell Development</a>,&#8221; kata dia dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis, 16 Juli 2020.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Kreditur mengajukan permohonan pailit pada 17 Juni 2020 di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Surat pengajuan teregistrasi nomor 21/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst atas utang perseroan kepada kreditur senilai Rp53,4 miliar yang telah jatuh tempo pada 24 Maret 2020.



Manajemen emiten bersandi saham COWL tersebut telah melakukan perundingan beberapa kali dengan kreditur. Hingga saat ini, perseroan masih tetap mengupayakan perdamaian dengan kreditur. &#8220;Tuntutan hukum lainnya pada saat ini tidak ada,&#8221; tegasnya.



<h4>Kinerja Keuangan</h4>



Pengembang <a href="https://www.trenasia.com/digugat-pailit-ini-deretan-proyek-properti-cowell-development/">Cowell Development</a> memang baru menyampaikan laporan keuangan hingga kuartal III-2019. Pada periode ini, perusahaan dengan aset Rp3,66 triliun punya liabilitas Rp2,77 triliun dengan ekuitas Rp892,38 miliar.



Dalam sembilan bulan 2019, Cowell membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha Rp236,94 miliar. Angka ini turun 30,67 persen dari periode sama 2018 Rp341,74 miliar.



Meski begitu, seiring menurunnya beban pokok pendapatan, rugi bersih Cowell juga membaik dari Rp205,25 miliar menjadi Rp25,89 miliar.



Namun perseroan harus menanggung utang bank hingga Rp1,99 triliun. Angka ini terdiri dari utang bank jangka pendek Rp220,77 miliar dan utang bank jangka panjang Rp1,77 triliun.



Sejumlah proyek milik Cowell Development seperti Plaza Atrium Senen Jakarta, The Oasis Cikarang, Borneo Paradiso Balikpapan, Lexington Residence Jakarta Selatan, Melati Mas Residence Tangerang, Laverde Tangerang, dan Cowell Tower. (SKO)

MAS INNO.png

Plaza Atrium Senen, Jakarta, milik PT Cowell Development Tbk. / Cowelldev.com

atrium

Sejumlah proyek milik Cowell Development seperti Plaza Atrium Senen Jakarta, The Oasis Cikarang, Borneo Paradiso Balikpapan, Lexington Residence Jakarta Selatan, Melati Mas Residence Tangerang, Laverde Tangerang, dan Cowell Tower.

Rekomendasi

Digugat Pailit, Manajemen Cowell Development Buka Suara