26 Mei 2023 20:35 WIB
Penulis: Rizky C. Septania
Editor: Drean Muhyil Ihsan
DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) diketahui menjadi pusat perdagangan utama untuk emas Rusia. Hal tersebut berlangsung sejak Barat memotong rute Ekspor emas menjadi tradisional sebagai sanksi atas invasinya di Ukraina.
Menurut catatan bea cukai Rusia, ada sekitar hampir seribu pengiriman emas sejak perang Ukraina dimulai. Data bea cukai menunjukkan bahwa negara Teluk itu mengimpor 75,7 ton emas Rusia senilai US$4,3 miliar atau kisaran Rp64 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS). Jumlah eskpor ini naik drastis dari awalnya 1,3 ton selama tahun 2021.
Selain Uni Emirat Arab, negara lain yang menjadi tujuan ekspor emas Rusia adalah China dan Turki. Masing-masing negara tersebut mengimpor sekitar 20 ton antara 24 Februari 2022 dan 3 Maret 2023.
Jika digabung dengan UEA, ketiga negara tersebut menyumbang 99,8% dari ekspor emas Rusia dalam data bea cukai untuk periode ini.
Mengutip Reuters, Jumat, 26 Mei 2023, pasca invasi Rusia ke Ukraina, banyak lembaga seperti bank multinasional, penyedia logistik, dan penyuling logam mulia berhenti menangani emas Rusia. Biasanya, emas Asal Rusia dikirim ke London yang menjadi pusat perdagangan dan penyimpanan emas.
Asosiasi Pasar Emas Batangan London melarang batangan Rusia yang dibuat mulai 7 Maret 2022. Pada akhir Agustus, Inggris, Uni Eropa, Swiss, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang ikut melarang impor emas batangan Rusia.
Cepat Dapat Pengganti
Meski emas Rusia diboikot dari pasar utamanya di Eropa, catatan ekspor menunjukkan bahwa produsen emas Rusia dengan cepat menemukan pasar baru di negara-negara yang tidak memberlakukan sanksi terhadap Moskow. Diantaranya adalah UEA, Turki, dan China.
Lantaran hal tersebut, ahli sumber emas di Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Louis Marechal mengatakan ada risiko emas Rusia dapat dilebur dan disusun kembali.
- 6 Cara Mendinginkan HP yang Panas, Bantu Cegah Kerusakan Ponsel!
- 5 Karakteristik 'Grit' yang Jadi Kunci Sukses, Apakah Ada pada Diri Anda?
- Potensi Ekonomi Konser Coldplay Ditaksir Capai Rp167 Triliun
Setelah dilebur, emas yang diboikot bisa menemukan jalan untuk kembali ke pasar AS dan Eropa dengan menutupi asalnya.
"Jika emas Rusia masuk, disusun kembali oleh penyuling lokal, bersumber dari bank atau pedagang lokal dan kemudian dijual ke pasar, itu risikonya," kata Marechal.
Marechal mengatakan, Inilah mengapa pihak berwenang wajib melakukan uji tuntas sangat penting untuk mengakhiri pembelian sekaligus patuh terhadap sanksi yang diberikan.
Menanggapi adanya laporan banyaknya emas Rusia yang beredar di UEA, Komite Emas Batangan pemerintah setempat mengatakan bahwa negara beroperasi dengan proses yang jelas dan kuat terhadap barang-barang terlarang. Hal ini termasuk pencucian uang dan entitas yang terkena sanksi.
"UEA akan terus berdagang secara terbuka dan jujur, dengan mitra internasionalnya, sesuai dengan semua norma internasional saat ini sebagaimana ditetapkan oleh PBB," katanya.
Ancaman AS
Sebagai upaya untuk mengisolasi Rusia, Washington telah memperingatkan seluruh negara, termasuk UEA dan Turki bahwa mereka dapat kehilangan akses ke pasar G7 jika mereka melakukan bisnis dengan entitas yang dikenai sanksi AS. Namun, menurut data yang ditinjau oleh Reuters, tidak ada negara yang melanggar Sanksi AS.
Menurut data pengiriman data bea cukai Rusia, jumlah ekspor emas pada 24 Februari 2022 hingga 3 Maret 2022 berada pada angka 116,3 ton. Sedangkan konsultan Metals Focus memperkirakan Rusia menghasilkan 325 ton emas pada 2022.
- Indika Energy (INDY) Buka Peluang Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
- Gencar Ekspansi Bisnis, Simak Analisis Erajaya (ERAA) Berikut Ini!
- Menteri ESDM: Progres Pembangunan 5 Smelter Mineral Sudah di Atas 50 Persen
Adapun sisa emas yang digali di Rusia kemungkinan besar tetap berada di negara tersebut atau diekspor dalam transaksi yang tidak termasuk dalam catatan. Tidak bisa ditentuka nerapa proporsi total ekspor emas Rusia yang tercakup dalam data tersebut.
Namun, berdasarkan data tertulis, Sebagian besar pengiriman emas Rusia ke China pergi ke Hong Kong. Beberapa waktu lalu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan kerja sama negara itu dengan Rusia harus bebas dari gangguan atau paksaan dari pihak ketiga mana pun.
Beri Harga Diskon
Mengutip Reuters, Manajer salah satu perusahaan yang mengirimkan emas Rusia dalam jumlah besar ke UEA mengatakan bahwa perusahaan Rusia telah menjual emas batangan di sana dengan diskon sekitar 1% dari harga acuan global. Tak sampai di situ, Rusia bahkan menawarkan insentif untuk berdagang.
Manajer anonim itu mengatakan sebagian besar emas yang dikirim perusahaannya ke UEA ditujukan ke kilang. Di sana, emas akan dilebur dan disusun kembali.
Perlu diketahui, dalam banyak kasus, catatan pabean hanya menunjukkan pengirim atau pedagang yang terlibat dalam transaksi. Artinya, pembeli akhir, yang bisa jadi adalah penyuling, perhiasan, atau investor tak disebutkan.
Mereka yang Terlibat
Sebuah catatan menunjukkan bahwa penangan emas Rusia terbesar yang diekspor ke UEA adalah Temis Luxury Middle East, anak perusahaan perusahaan logistik Prancis Temis Luxury yang berada di Dubai.
Perusahaan tersebut diketahui terlibat pengiriman 15,6 ton senilai US$863 juta atau kisaran Rp12,9 triliun dari April 2022 hingga 3 Maret.
Direktur kepatuhan di Temis Luxury Group, Broca Houy mengatakan perusahaan sepenuhnya mematuhi undang-undang dan peraturan Uni Emirat Arab untuk bisnis pengiriman barang
Dia mengatakan bahwa Temis tidak membeli emas Rusia dan hanya menerima pesanan transportasi dari operator yang tidak dikenai sanksi AS.
- 4 Rekomendasi Film Edukasi Keuangan dan Bisnis
- Sehat Banget, Produsen Susu Cimory Punya Duit Melimpah dengan Utang Mini
- Negosiasi Kenaikan Harga terhadap Sektor Ritel jadi Ujian Lain Industri Mamin
Saat ditanya terkait pengiriman, kementerian keuangan Prancis mengatakan tidak akan mengomentari kasus-kasus individual tetapi sangat berkomitmen untuk menerapkan sanksi.
Pasalnya, sanksi Eropa biasanya tidak berlaku untuk anak perusahaan di luar negeri. Alhasil, perusahaan Eropa yang anak perusahaannya terlibat dalam pengiriman emas Rusia ke UEA, Turki, atau Hong Kong tidak serta merta melanggar hukum apa pun.
Penangan bullion Rusia terbesar kedua di UEA adalah perusahaan logistik Transguard, bagian dari Emirates Group yang merupakan perusahaan penerbangan yang dimiliki oleh dana kekayaan negara Teluk.
Keterlibatannya dalam mengelola dan pengiriman emas Rusia secara tak langsung mencapai 14,6 ton senilai U$820 juta atau Rp12,2 triliun.
Meski begitu, Emirates mengatakan tidak membeli emas Rusia. Mereka mengklaim bahwa perusahaan beroperasi dengan kepatuhan penuh pada hukum yang berlaku dan sekarang berhenti mengangkutnya.
"Karena perkembangan peraturan baru-baru ini, Transguard tidak lagi menyediakan layanan logistik terkait pengiriman emas ke atau dari Rusia," kata perusahaan.