WASHINGTON-Angkatan Laut Amerika berencana untuk mulai mengubah destroyer kelas Zumwalt pertama untuk menembakkan senjata hipersonik Intermediate-Range Conventional Prompt Strike atau IRCPS pada Tahun Anggaran 2024.&nbsp;Peluncur rudal ini akan dimuat ke dalam tabung Advanced Payload Module&nbsp; dan&nbsp; akan menggantikan Advanced Gun Systems 155mm pada kapal perusak siluman tersebut. &nbsp;Angkatan Laut Amerika pada tahun 2016 memutuskan untuk tidak membeli amunisi apa pun bagi senjata itu karena biaya yang membengkak.&nbsp;Berdasarkan permintaan anggaran Angkatan Laut Amerika untuk Tahun Anggaran 2022 US Navy berharap memiliki beberapa tingkat kemampuan operasional untuk meluncurkan rudal IRCPS dari kapal kelas Zumwalt pada akhir tahun 2025.&nbsp;Kepala Operasi Angkatan Laut Admiral Mike Gilday sebelumnya telah mengkonfirmasi rencana dasar untuk menambahkan rudal hipersonik ke kapal perusak tersebut.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/erick-thohir-ngeluh-sebut-isu-perubahan-iklim-lebih-berat-dari-covid-19">Erick Thohir Ngeluh, Sebut Isu Perubahan Iklim Lebih Berat dari COVID-19</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pln-investasikan-rp-7-150-triliun-untuk-kejar-target-emisi-nol-persen">PLN Investasikan Rp7.150 Triliun untuk Kejar Target Emisi Nol Persen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kembali-diterapkan-aturan-ganjil-genap-didorong-untuk-ditinjau-ulang">Kembali Diterapkan, Aturan Ganjil Genap Didorong untuk Ditinjau Ulang</a></li></ul>Angkatan Laut Amerika telah menugaskan dua kapal perusak kelas Zumwalt dalam pelayanan yakni &nbsp;USS Zumwalt dan USS Michael Monsoor. Kapal ketiga USS Lyndon B. Johnson masih dalam pengujian.Letnan Lewis Aldridge, juru bicara Kantor Informasi Angkatan Laut mengatakan kepada Naval News bahwa sistem peluncuran IRCPS hanya akan menempati ruang yang sebelumnya ditempati oleh Advanced Gun Systems &nbsp;dan tidak ada rencana untuk menambahkan sel sistem peluncuran vertikal (VLS) tambahan. DDG 1000 masing-masing memiliki 80 sel VLS Mk 57.&nbsp;Saat ini tabung-tabung tersebut diharapkan akan dimuat dengan campuran rudal permukaan-ke-udara SM-2 Block IIIAZ dan Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM). Selain itu juga bisa untuk menembakkakn rudal jelajah serangan darat Tomahawk. Tentu saja jenis rudal lain, seperti varian dari keluarga SM-6 yang semakin canggih juga dapat ditambahkan ke gudang senjata perusak di masa depan.“Angkatan Laut memulai upaya perencanaan rekayasa untuk mengakomodasi integrasi IRCPS pada kapal perusak kelas Zumwalt, yang mencakup pelepasan sistem meriam dan pemasangan teknologi peluncur Advanced Payload Module&nbsp; (APM), “ kata Aldridge kepada Naval News Rabu 3 November 2021.Angkatan Laut tidak mengkonfirmasi berapa banyak rudal IRCPS yang dapat dibawa oleh kapal, meskipun ada laporan hingga 12 senjata ini dapat dimuat ke setiap kapal di masa depan. Angka ini terlihat seperti jumlah yang terbatas, tetapi masing-masing rudal ini dilaporkan berdiameter sekitar 34,5 inci dan panjangnya bisa lebih dari 9 meter.Sebagai perbandingan Tomahawk memiliki panjang sekitar 6,2 meter, termasuk pendorong roket yang diperlukan untuk menembakkannya dari sel VLS dan berdiameter kurang dari 20,5 inci.Dimensi IRCPS didasarkan pada apa yang diketahui tentang sistem Dark Eagle Long Range Hypersonic Weapon. Rudal hipersonik berbasis darat yang dikembangkan Angkatan Darat Amerika. Dark Eagle dan IRCPS menggunakan desain rudal yang sama dengan kendaraan luncur hipersonik umum yang tidak bertenaga di atasnya, dengan cara peluncurannyaRudal ini, seperti desain lain yang menggunakan kendaraan hipersonik boost-glide dan menggunakan pendorong roket untuk membawa muatannya ke kecepatan dan ketinggian yang diinginkan. Sesampai di sana, kendaraan terpisah dan meluncur ke sasarannya di sepanjang lintasan atmosfer dengan kecepatan hipersonik yang biasanya didefinisikan sebagai apa pun di atas 5 Mach.&nbsp;Boost-glide juga dirancang untuk sangat bermanuver memungkinkan pergerakan yang lebih tidak terduga selama penerbangan mereka dibandingkan dengan rudal balistik biasa, bahkan yang memiliki re entry vehicle yang dapat bermanuver. Ini menghadirkan tantangan yang signifikan bagi lawan dalam hal mendeteksi dan menanggapinya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apa-masalah-utama-garuda-indonesia-hingga-terancam-bangkrut-bekas-komisaris-peter-f-gotha-buka-suara">Apa Masalah Utama Garuda Indonesia hingga Terancam Bangkrut? Bekas Komisaris, Peter F. Gontha Buka Suara</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/garuda-indonesia-terancam-bangkrut-chairul-tanjung-berpotensi-merugi-rp-19-7-triliun">Garuda Indonesia Terancam Bangkrut, Chairul Tanjung Berpotensi Merugi Rp19,7 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ini-3-alasan-erick-thohir-pecat-4-direktur-dan-1-komisaris-mind-id">Ini 3 Alasan Erick Thohir Pecat 4 Direktur dan 1 Komisaris MIND ID</a></li></ul>DDG-1000 adalah kombatan permukaan paling canggih yang dimiliki Angkatan Laut Amerika saat ini. Meskipun kemampuan mereka telah berkurang selama bertahun-tahun, termasuk dengan menambahkan sistem eksternal yang meningkatkan tanda tangan radar mereka.&nbsp;Mengintegrasikan IRCPS ke kapal perusak ini dapat membuka misi baru bagi mereka baik saat beroperasi secara independen atau sebagai bagian dari kelompok permukaan yang lebih besar. Kualitas siluman mereka, khususnya, akan meningkatkan kemampuan mereka untuk mencapai jarak jangkauan target mereka bahkan yang relatif jauh di dalam wilayah musuh.Angkatan Laut awalnya berencana untuk membeli 32 Kelas Zumwalt, tetapi mengurangi pesanan itu beberapa kali sebelum memutuskan untuk membeli tiga kapal saja. &nbsp;Keputusan ini berdampak pada meningkatnya harga kapal dari perkiraan harga awal US$1,3 miliar pada tahun 1998 menjadi lebih dari US$9 miliar atau sekitar Rp130 triliun pada September 2020.&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

zumwalt.jpg

Angkatan Laut Amerika berencana untuk mulai mengubah destroyer kelas Zumwalt pertama untuk menembakkan senjata hipersonik Intermediate-Range Conventional Prompt Strike atau IRCPS pada Tahun Anggaran 2024. 

Harga Emas Hari Ini

Destroyer Siluman Kelas Zumwalt Amerika Bersiap Terima Rudal Hipersonik