IDHAM.png

JAKARTA - CEO dan Founder TRIV, Gabriel Rey, mengusulkan agar pemerintah Indonesia melalui Badan Penanaman Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara mulai mempertimbangkan pembentukan cadangan strategis dalam bentuk Bitcoin. Usulan ini disampaikan dalam acara “Cryptocurrency: 2025 Beyond Borders – Next-Gen Solutions for Global Transactions” yang digelar di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.Menurut Rey, pembentukan strategic Bitcoin reserve atau cadangan Bitcoin strategis dapat menjadi langkah inovatif untuk memperkuat ketahanan nilai tukar rupiah, khususnya di tengah gejolak ekonomi global dan ketergantungan yang tinggi terhadap Surat Berharga Negara (SBN).“Danantara mungkin perlu punya strategi Bitcoin reserve seperti negara-negara lain. Tujuannya supaya kalau pemerintah perlu intervensi terhadap rupiah, tidak hanya bergantung pada surat utang negara seperti yang selama ini dilakukan Bank Indonesia,” ujar Rey.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bertaruh-nyawa-di-wahana-hiburan-ketika-k-3-belum-jadi-perhatian">Bertaruh Nyawa di Wahana Hiburan: Ketika K3 Belum jadi Perhatian</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/meninjau-realisasi-janji-prabowo-gibran-bagi-buruh-pada-may-day-2025">Meninjau Realisasi Janji Prabowo-Gibran bagi Buruh pada May Day 2025</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/korupsi-bjb-dan-bank-jatim-terkuak-ojk-beres-beres-bpd">Korupsi BJB dan Bank Jatim Terkuak, OJK 'Beres-beres' BPD</a></li></ul>Bitcoin Bisa Jadi Penopang Tambahan di Tengah Ketidakpastian GlobalGabriel Rey menilai, dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, mengandalkan instrumen konvensional saja seperti SBN tidak lagi cukup untuk menjaga stabilitas rupiah. Oleh karena itu, aset digital seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif baru yang memberikan fleksibilitas tambahan dalam kebijakan moneter nasional.“Bukan berarti harus menggantikan instrumen lama, tapi ini bisa menjadi pelengkap yang sangat berguna. Apalagi potensi pertumbuhan Bitcoin sebagai aset digital sangat besar dan makin relevan untuk kebijakan jangka panjang,” katanya.Rey menyebut bahwa kepemilikan cadangan dalam bentuk Bitcoin dapat membantu negara memiliki alat tambahan untuk merespons tekanan pasar terhadap nilai tukar. Cadangan ini bisa dimanfaatkan saat diperlukan, misalnya saat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan drastis.Belajar dari China: Bitcoin sebagai Instrumen StrategisDalam penjelasannya, Rey mengangkat contoh konkret dari negara lain yang telah menerapkan strategi ini. Ia menyebut China sebagai negara yang saat ini memiliki cadangan Bitcoin terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan jumlah lebih dari 195.000 Bitcoin.“Pemerintah China pernah menggunakan cadangan Bitcoin-nya saat ingin menyesuaikan nilai yuan untuk tujuan perdagangan internasional. Ini menunjukkan bahwa aset digital bisa dipakai untuk mendukung kebijakan ekonomi, bahkan oleh negara besar seperti China,” ujarnya.Rey juga menambahkan bahwa ketika China ingin melemahkan yuan agar bisa menurunkan tarif dan meningkatkan daya saing ekspor, mereka tidak ragu memanfaatkan cadangan Bitcoin tersebut sebagai bagian dari strategi ekonomi.“Kemarin saat mereka mau lemahkan yuan-nya untuk mengurangi tarif, mereka gunakan cadangan Bitcoin-nya. Ini langkah yang patut dicontoh dan mungkin bisa jadi inspirasi bagi Indonesia,” sambungnya.Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/kripto-bisa-jadi-strategi-efisien-pajak-dan-pembayaran-internasional-bagi-pelaku-usaha">Kripto Bisa Jadi Strategi Efisien Pajak dan Pembayaran Internasional bagi Pelaku Usaha</a>Pengalaman Nyata: Ketahanan Rupiah Perlu Ditinjau UlangRey juga membagikan pengalamannya saat menjalankan bisnis di Vietnam antara tahun 2019 hingga 2020. Saat itu, nilai tukar rupiah masih jauh lebih kuat dibanding mata uang dong Vietnam. Namun kini, kondisi tersebut berubah drastis.“Dulu, kalau saya bawa Rp1 juta ke Vietnam, nilainya bisa jadi sekitar Rp2 juta di sana. Tapi sekarang, nilai tukarnya sudah tidak jauh berbeda, hanya unggul sekitar 20% saja. Ini menunjukkan bahwa daya tahan rupiah terhadap mata uang negara lain semakin menurun,” katanya.Dari pengalaman ini, Rey menekankan pentingnya memperkuat cadangan nasional, tidak hanya melalui SBN atau pasar modal seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi juga melalui pendekatan yang lebih inovatif dan digital.Peran Strategis Danantara dalam Ekosistem Investasi DigitalSebagai badan pengelola investasi milik pemerintah, Danantara dinilai memiliki posisi strategis untuk menjadi pelopor dalam adopsi cadangan Bitcoin ini. Rey meyakini bahwa Danantara dapat menginisiasi kebijakan baru yang mendukung ketahanan ekonomi Indonesia di era digital.“Kalau kita ingin bersaing dan bertahan dalam ekonomi global yang dinamis, kita harus mulai melihat aset digital bukan sebagai ancaman, tapi sebagai peluang. Mungkin saja pemerintah bisa mempertimbangkan untuk mengikuti jejak negara-negara maju yang sudah duluan menerapkannya,” ucap Rey.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mind-id-gaet-danantara-garap-proyek-hilirrisasi-senilai-rp-241-2-triliun">MIND ID Gaet Danantara Garap Proyek Hilirisasi Rp241,2 T</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dividen-rp-31-40-triliun-cair-saham-bbri-langsung-ngacir">Dividen Rp31,40 Triliun Cair, Saham BBRI Langsung Ngacir</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kasus-hukum-terpa-sritex-usai-phk-massal-dugaan-korupsi-kredit-bernilai-triliunan">Kasus Hukum Terpa Sritex Usai PHK Massal: Dugaan Korupsi Kredit Bernilai Triliunan</a></li></ul>Kesimpulan: Saatnya Indonesia Lirik Cadangan Aset DigitalGabriel Rey menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa usulan ini bukanlah bentuk menggurui, melainkan sekadar pandangan yang ingin dibagikan demi kemajuan ekonomi Indonesia. Ia berharap pemerintah bisa terbuka terhadap inovasi dan mulai menjajaki kemungkinan membentuk Bitcoin reserve sebagai bagian dari strategi makroekonomi jangka panjang.“Saya tidak menggurui, tapi ini hanya sudut pandang saya. Mungkin masukan ini bisa dipertimbangkan, siapa tahu pemerintah juga tertarik mengikuti langkah negara-negara maju,” tandasnya.&nbsp;

closeup-golden-bitcoins-dark-reflective-surface-histogram-decreasing-crypto.jpg

CEO dan Founder TRIV, Gabriel Rey, mengusulkan agar pemerintah Indonesia melalui Badan Penanaman Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara mulai mempertimbangkan pembentukan cadangan strategis dalam bentuk Bitcoin. Usulan ini disampaikan dalam acara “Cryptocurrency: 2025 Beyond Borders – Next-Gen Solutions for Global Transactions” yang digelar di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Harga Emas Hari Ini

Danantara Bisa Bantu Perkuat Rupiah Lewat Bitcoin, Begini Penjelasannya