JUSTINA.png

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=bpom" download="download">BPOM</a>) telah menerapkan regulasi baru yang mengatur soal klaim manfaat yang biasanya dicantumkan pada kemasan atau iklan dalam berbagai produk kosmetik termasuk skincare. Aturan tersebut sudah dituangkan dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Klaim Kosmetika.Aturan terbaru mencantumkan soal klaim yang diperbolehkan dan yang dilarang untuk dicantumkan dalam kemasan atau materi promosi produk kosmetik. Tidak hanya kosmetik, aturan tersebut juga mencakup skincare, produk perawatan rambut, gigi, dan area tubuh lainnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hasil-tes-swab-bisa-menunjukkan-negatif-palsu-ini-yang-harus-dilakukan-saat-bergejala">Hasil Tes Swab Bisa Menunjukkan Negatif Palsu, Ini yang Harus Dilakukan Saat Bergejala</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-tips-dekorasi-rumah-baru-agar-lebih-menarik">5 Tips Dekorasi Rumah Baru Agar Lebih Menarik</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/figur-mainan-lego-presiden-ukraina-dilelang-untuk-disumbangkan">Figur Mainan Lego Presiden Ukraina Dilelang untuk Disumbangkan</a></li></ul>Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa klaim produk harus memenuhi unsur objektivitas, kebenaran, serta tidak menyesatkan. Hal ini penting untuk dilakukan karena akan memengaruhi konsumen untuk menentukan pilihan kosmetika yang sesuai dengan yang dibutuhkan.&nbsp;Oleh karena itu, pelaku usaha harus memiliki kemampuan untuk menentukan klaim yang memenuhi kriteria klaim dengan memahami dan memperhatikan sifat serta fungsi atau mekanisme kerja dari bahan dan atau formula produk kosmetika.Klaim yang dibuat untuk produk kosmetika harus mencerminkan adanya manfaat untuk konsumen pada kondisi yang baik. Sehingga klaim kosmetika untuk tidak dibenarkan untuk hal-hal yang bersifat menyatakan seolah-olah produk ini termasuk sebagai obat yang bertujuan untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hati-hati-minyak-goreng-palsu-beredar-berikut-cara-cek-keasliannya">Hati-Hati! Minyak Goreng Palsu Beredar, Berikut Cara Cek Keasliannya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/4-rekomendasi-pariwisata-lewat-jalan-tol-gempol-pandaan">4 Rekomendasi Pariwisata Lewat Jalan Tol Gempol-Pandaan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/belajar-dari-kasus-minyak-goreng-mendag-kapok-lawan-mekanisme-pasar">Belajar dari Kasus Minyak Goreng, Mendag Kapok Lawan Mekanisme Pasar</a></li></ul>Aturan ini diterapkan agar bisa melindungi masyarakat agar tidak mudah tergiur apalagi saat promo atau lanching sebuah produk. Oleh karena itu, BPOM meminta agar masyarakat atau pelaku usaha untuk mematuhi peraturan tersebut.

LAILA.png

Hati-hati! BPOM Kini Larang Skincare dengan Klaim Berlebihan dan Menyesatkan Konsumen

Produk kosmetik dan skincare serta perawatan rambut, gigi, dan area tubuh lain tidak boleh menggunakan klaim manfaat yang berlebihan.

BPOM Kini Larang Skincare Pakai Klaim 'Lebay' dan Menyesatkan Konsumen