JAKARTA – Sepanjang tahun ini, <a href="https://www.trenasia.com/duh-capital-outflow-investor-asing-sudah-tembus-rp17036-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">investor asing </a>tidak henti-hentinya mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell/NFS). Bahkan hingga perdagangan Jumat 16 Oktober lalu, asing tercatat telah membukukan NFS Rp46,54 triliun.



Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/investor-asing-ramai-ramai-jual-saham-blue-chips-ihsg-turun-lagi/" target="_blank">Wimboh Santoso </a>menyampaikan, tingginya nilai NFS ini lantaran masih terbatasnya instrumen lindung nilai (hedging) pada pasar modal Tanah Air. Sejauh ini, kata dia, banyak investor asing yang mengkritik akan <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/?s=investor+asing" target="_blank">minimnya instrumen lindung nilai </a>dari korporasi maupun pemerintah.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Inilah yang akhirnya menyababkan investor asing cenderung melakukan aksi jual ketika pasar modal diterpa oleh sentimen negatif.



“Karena tidak ada hedging yang mumpuni. Toh, kalau ada cukup mahal, terutama nilai tukar. Ini adalah tantangan-tantangan kita bersama,” tutur Wimboh dalam acara Capital Market Summit &amp; Expo 2020, Senin 19 Oktober 2020.



Sebab itu, Wimboh berharap agar Indonesia bisa memiliki<a href="https://www.trenasia.com/investor-asing-ramai-ramai-jual-saham-blue-chips-ihsg-turun-lagi/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> instrumen lindung nilai</a> yang lebih luas untuk bisa mempertahankan volatitilitas di pasar modal. Terlebih lagi, 75% pelaku pasar modal adalah investor ritel yang notabene sangat bergantung pada setiap isu yang berhembus.



Wimboh khawatir, Indonesia tidak bisa menjaga momentum penguatan <a href="https://www.trenasia.com/duh-capital-outflow-investor-asing-sudah-tembus-rp17036-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) </a>jikalau perluasan instrumen lindung nilai itu tidak segera terwujud. Pasalnya, saat ini Indonesia betul-betul membutuhkan resiliensi untuk bisa<a href="https://www.trenasia.com/?s=investor+asing" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> menjaga pergerakan IHSG</a> di tengah kondisi ekonomi yang sedang diterpa banyak masalah.



“Kita harus tetap waspada. Upaya harus kita lakukan. Momentum tidak kita sia-siakan agar pasar modal kita lebih dalam lagi,” pungkas dia.

JAKARTA – Sepanjang tahun ini, investor asing tidak henti-hentinya mencatatkan aksi jual bersih (net foreign sell/NFS). Bahkan hingga perdagangan Jumat 16 Oktober lalu, asing tercatat telah membukukan NFS Rp46,54 triliun. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, tingginya nilai NFS ini lantaran masih terbatasnya instrumen lindung nilai (hedging) pada pasar modal Tanah [&hellip;]

Rekomendasi

Bos OJK Beberkan Alasan Banyak Investor Asing Hengkang dari Indonesia