JAKARTA – Dalam rangka penguatan layanan di Indonesia, <a href="https://www.trenasia.com/berkat-transformasi-digital-bank-permata-sabet-top-digital-company-award-2021/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">PT Bank Permata Tbk</a> memberikan solusi paket layanan digital bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).



Melalui langkah ini, PermataBank Syariah berharap dapat meningkatkan secara khusus pertumbuhan bisnis BPRS dan juga keuangan syariah di Indonesia di era digitalisasi perbankan saat ini.



“Paket layanan digital yang dihadirkan oleh PermataBank Syariah diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh BPRS saat ini,” kata Herwin Bustaman, Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank dalam keterangan resmi, Selasa 11 Mei 2021.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Pasalnya, pertumbuhan BPRS di Indonesia masih mendapat banyak tantangan dari berbagai lini. Seperti hadirnya berbagai perusahaan&nbsp;fintech&nbsp;yang sedikit banyak menghadirkan disrupsi bagi pelaku industri keuangan di dalam negeri.



Selain itu, tantangan juga hadir dari segi regulasi, infrastuktur teknologi, dan sumber daya manusia. Namun di sisi lain, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang jika diimbangi dengan kemajuan keuangan syariah secara digital.



Berdasarkan data <a href="https://www.trenasia.com/bakal-disuntik-bangkok-bank-rp1082-triliun-bank-permata-gelar-rights-issue-88-miliar-saham/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Otoritas Jasa Keuangan </a>(OJK), total aset keuangan syariah di Indonesia pada Desember 2020 mencapai Rp 1.802,86 triliun dengan market share 9,9%. 



Aset tersebut meliputi aset perbankan syariah sebesar Rp608,9 triliun, industri keuangan non-bank (IKNB) syariah sebesar Rp116,3 triliun dan pasar modal syariah Rp1.077,6 triliun.



Pertumbuhan aset keuangan syariah ini mencapai 22,79% secara&nbsp;tahunan. Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia juga diakui secara global dengan naiknya peringkat Indonesia menjadi peringkat 4 pada 2020 dari peringkat 5 di tahun sebelumnya pada State of Global Islamic Economy Report 2020/2021.



Untuk itu, melalui paket layanan digital dari PermataBank Syariah, BPRS akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan&nbsp;transfer in&nbsp;&amp;&nbsp;transfer out&nbsp;dari dan ke bank lain. Baik bank umum konvensional dan syariah, unit usaha syariah, serta BPRS lainnya.



Kemudian, kemudahan pembayaran tagihan berbasis virtual account dengan menggunakan fitur&nbsp;Bill Payment. Sampai dengan fitur pembukaan rekening secara online dengan API baik melalui Website maupun melalui aplikasi nasabah.



Ke depan, akan tersedia layanan BPRS seperti tarik tunai di ATM PermataBank, penarikan tunai di&nbsp;convenience store. Fasilitas&nbsp;pooling fund&nbsp;sampai dengan pembiayaan bagi BPRS.

ANANDA.png

Suasana pelayanan nasabah disalah satu kantor cabang milik Bank Permata, di Jakarta. Foto; Ismail Pohan/TrenAsia

ilustrasi-bank-permata

JAKARTA – Dalam rangka penguatan layanan di Indonesia, PT Bank Permata Tbk memberikan solusi paket layanan digital bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Melalui langkah ini, PermataBank Syariah berharap dapat meningkatkan secara khusus pertumbuhan bisnis BPRS dan juga keuangan syariah di Indonesia di era digitalisasi perbankan saat ini. “Paket layanan digital yang dihadirkan oleh PermataBank [&hellip;]

Rekomendasi

Bantu Penguatan BPR Syariah, Bank Permata Hadirkan Layanan Digital