February 23, 2021, 02:34 PM UTC
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). / Pixabay
JAKARTA-Federal Reserve atau bank sentral AS mentargetkan suku bunga tetap bertahan di 0,25% pada 2021.
Mengutip dari The Balance, Federal Reserve memutuskan hal ini melalui sistem Federal Open Market Committee (FOMC) pada akhir Januari 2021. Yaitu kebijakan moneter untuk mempengaruhi ketersediaan finansial dan kredit, dilakukan delapan kali setahun dan keputusannya diumumkan pada pertemuan komite.
- Puluhan Perusahaan Dunia, dari Coca-Cola Hingga Adidas, Kecam Kudeta Militer Myanmar
- Pendapatan Adaro Energy Turun 27% Jadi Rp35,62 Triliun pada 2020
- Transformasi Ekonomi Hijau, Indonesia Butuh RP3.461 Triliun Hingga 2030
Tujuannya ialah untuk mempromosikan lapangan kerja maksimum, kestabilan harga, dan tingkat suku bunga jangka panjang yang stabil.
Oleh karena itu bank sentral AS atau yang sering disebut The Fed menggunakan tingkat suku bunga sebagai pemantik pertumbuhan ketika terjadi krisis ekonomi, khususnya di di masa pandemi ini.
Sehingga jika ekonomi melambat, FOMC akan menurunkan tingkat suku bunga untuk memudahkan pelaku bisnis dalam meminjam uang, berinvestasi dan membuka lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut The Fed mengharapkan tingkat suku bunga akan tetap rendah sampai dengan tiga tahun kedepan.
Sebelumnya, The Fed juga sempat memotong tingkat suku bunga menjadi 0,25% pada Desember 2008 untuk menangani krisis finansial sampai dengan 2015.
Setelah ekonomi beranjak tumbuh, bank sentral AS ini kemudian meningkatkan suku bunga acuan secara terus menerus sampai dengan di angka 2,25% pada 2019.