JAKARTA- Para astronom telah menemukan asteroid &nbsp;seukuran gedung pencakar langit yang bersembunyi di depan mata dekat Bumi. Penemuan ini&nbsp; berkat algoritme baru yang dirancang untuk memburu batuan luar angkasa terbesar dan paling mematikan.Asteroid selebar &nbsp;180 meter yang sekarang secara resmi bernama 2022 SF289 &nbsp;cukup besar dan mengorbit cukup dekat ke Bumi. Objek ini&nbsp; dianggap sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya atau &nbsp;potentially hazardous asteroid (PHA). Salah&nbsp; satu dari sekitar 2.300 objek yang digolongkan serupa yang dapat menyebabkan kerusakan luas di Bumi jika terjadi tabrakan langsung.&nbsp;Menurut NASA Rabu 2 Agustus 2023, &nbsp;asteroid itu mendekati Bumi pada September 2022, ketika ia terbang dalam jarak sekitar 7,2 juta kilometer dari planet kita. Namun para astronom di seluruh dunia gagal mendeteksi asteroid dalam data teleskop pada titik mana pun sebelumnya.&nbsp;Ini karena batu besar itu dikaburkan oleh cahaya bintang Bima Sakti.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gandeng-amartha-superbank-siap-berdayakan-1-juta-perempuan-pengusaha-umkm">Gandeng Amartha, Superbank Siap Berdayakan 1 Juta Perempuan Pengusaha UMKM</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lpg-3-kg-sempat-langka-kementerian-esdm-bongkar-sebabnya">LPG 3 Kg Sempat Langka, Kementerian ESDM Bongkar Sebabnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mongolia-tingkatkan-kerja-sama-dengan-as-untuk-tambang-mineral-langka">Mongolia Tingkatkan Kerja Sama dengan AS untuk Tambang Mineral Langka</a></li></ul>Sekarang, para peneliti akhirnya mengungkapkan keberadaan batu luar angkasa itu sambil menguji algoritme baru yang dibuat khusus untuk mendeteksi asteroid besar dari potongan data kecil. Deteksi PHA yang terlalu tersembunyi untuk dikenali oleh metode tradisional merupakan pembenaran besar untuk algoritme, yang akan segera digunakan untuk menyisir data yang dikumpulkan oleh Observatorium Vera C. Rubin. Sebuah&nbsp; teleskop canggih di pegunungan Chili yang dijadwalkan untuk memulai operasi perburuan asteroid pada awal 2025.Tim yakin bahwa 2022 SF289 hanyalah puncak gunung es pendeteksi asteroid untuk Rubin dan algoritme baru. Mungkin ada ribuan PHA tersembunyi yang mengelilingi planet kita &nbsp; dan tim siap memburu mereka.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

ASTEROID.jpg

 Objek ini  dianggap sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya atau  potentially hazardous asteroid (PHA

Rekomendasi

Asteroid Sebesar Gedung Pencakar Langit Tiba-Tiba Terdeteksi di Dekat Bumi