JAKARTA – Di tengah tekanan persaingan industri dan kebutuhan belanja modal yang tinggi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berhasil menjaga stabilitas arus kas operasi sepanjang kuartal I-2025. Kinerja keuangan ini menjadi fondasi penting yang memperkuat optimisme pasar terhadap saham emiten pelat merah tersebut.Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tidak diaudit, Telkom membukukan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp16,78 triliun, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,83 triliun. Peningkatan ini mencerminkan performa yang tetap solid di tengah kondisi pasar yang dinamis.Penerimaan dari pelanggan dan operator lain mencapai Rp35,75 triliun. Di sisi lain, pengeluaran terbesar berasal dari pembayaran beban operasional sebesar Rp11,52 triliun dan gaji karyawan sebesar Rp4,29 triliun. Efisiensi ini menunjukkan bahwa inti bisnis Telkom tetap produktif secara kas.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perbandingan-biaya-hidup-dan-umr-indonesia-vs-malaysia">Perbandingan Biaya Hidup dan UMR Indonesia Vs Malaysia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sudah-jatuh-tertimpa-tangga-dampak-uu-ciptaker-bagi-pekerja-outsourcing">Sudah Jatuh Tertimpa Tangga: Dampak UU Ciptaker Bagi Pekerja Outsourcing</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bca-tekankan-pentingnya-literasi-keuangan-untuk-kemajuan-perempuan-indonesia">BCA Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan untuk Kemajuan Perempuan Indonesia</a></li></ul>Namun, arus kas dari aktivitas investasi masih tercatat negatif Rp6,52 triliun. Pengeluaran ini terutama digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp5,1 triliun dan aset tak berwujud senilai Rp735 miliar, seiring dengan agenda ekspansi dan modernisasi infrastruktur digital perusahaan.Sementara itu, arus kas dari aktivitas pendanaan juga mencatat angka negatif Rp9,92 triliun. Jumlah tersebut berasal dari pembayaran pinjaman dan utang bank sebesar Rp16,54 triliun, yang jauh lebih besar dibandingkan pencairan pinjaman baru senilai Rp8,93 triliun. Telkom juga membayar kewajiban sewa Rp2,31 triliun.Meski kedua pos ini menekan kas keluar, Telkom tetap mampu mencatatkan kenaikan kas bersih sebesar Rp332 miliar. Kas dan setara kas akhir periode meningkat menjadi Rp34,41 triliun dari Rp33,65 triliun pada kuartal I–2024, menandakan posisi likuiditas yang terjaga dan siap menopang kebutuhan ekspansi.<h3>Rekomendasi Saham</h3>Stabilnya arus kas ini menjadi salah satu alasan kuat di balik sikap optimistis sejumlah analis. Verdhana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham TLKM dengan target harga Rp3.650, mempertimbangkan realisasi laba bersih kuartal I–2025 yang sudah mencerminkan 24% dari target tahunan.Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp3.000. Namun, ia mengingatkan agar investor mencermati peningkatan persaingan di sektor seluler, khususnya manuver Telkomsel dalam menghadapi tekanan tarif dan ekspansi layanan digital pesaing.Sementara itu, Mandiri Sekuritas menempatkan target harga saham TLKM di level Rp3.500, dengan catatan bahwa kondisi makroekonomi masih menghadirkan tantangan. Meski begitu, resiliensi kinerja Telkom dinilai cukup untuk menjaga minat investor dalam jangka menengah.<h3>Pendapatan dan Laba Aman &nbsp;</h3>Dari sisi fundamental, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun dan laba bersih Rp5,8 triliun, menurun dibandingkan kuartal I-2024 yang mencapai Rp37,42 triliun dan Rp7,82 triliun. Margin laba bersih turun tipis menjadi 15,9%, namun margin EBITDA tetap tinggi di angka 49,8%.“TelkomGroup terus membuktikan resiliensi dalam menghadapi berbagai dinamika, seperti kondisi ekonomi yang menantang dan pelemahan daya beli masyarakat,” ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangannya dikutip pada Senin, 5 Mei 2025.&nbsp;Kontribusi terbesar masih berasal dari segmen consumer, terutama melalui Telkomsel yang menyumbang Rp27,2 triliun. Operator ini kini memiliki 158,8 juta pelanggan, dengan 278.100 BTS aktif, termasuk 1.910 BTS 5G. Lalu lintas data meningkat 19,8% YoY menjadi 5,8 juta TB.Adapun IndiHome mencatat pertumbuhan pendapatan B2C sebesar 1,3% YoY dengan jumlah pelanggan yang mencapai 9,8 juta atau naik 10,4%. Sementara segmen enterprise menghasilkan Rp5 triliun, tumbuh 2,9% YoY, didorong oleh Indibiz, layanan satelit, dan solusi digital terintegrasi.Dengan struktur kas yang sehat, diversifikasi pendapatan yang solid, serta dukungan pasar yang tetap positif, Telkom menunjukkan kemampuannya sebagai pemain dominan yang siap menavigasi tantangan era digital dengan keseimbangan antara ekspansi dan efisiensi.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Gedung kantor Telkom di kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Gedung Telkom .jpg

, Telkom membukukan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp16,78 triliun, tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,83 triliun. 

Harga Emas Hari Ini

Arus Kas TLKM Menguat di Kuartal I-2025, Analis Kompak Rekomendasikan Beli