DISTIKA.png

JAKARTA - Menteri Energi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/arab-saudi">Arab Saudi</a> Pangeran Abdulaziz bin Salman&nbsp; mengungakpkan perubahan kebijakan Arab Saudi terkait rencana ekspansi kapasitas minyaknya. Ini &nbsp;disebabkan oleh transisi energi dengan menambahkan negara tersebut memiliki banyak kapasitas cadangan untuk menopang pasar minyak.Pemerintah Arab Saudi pada tanggal 30 Januari memerintahkan perusahaan minyak negara Aramco (2222.SE) untuk menghentikan rencana ekspansi minyaknya.Serta menetapkan target kapasitas produksi terbesar sebesar 12 juta barel per hari (bph), 1 juta bph di bawah target yang diumumkan pada tahun 2020 dan dijadwalkan akan dicapai pada tahun 2027.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jelang-pemilu-2024-saham-medc-hingga-isat-bisa-jadi-pilihan">Jelang Pemilu 2024, Saham MEDC Hingga ISAT Bisa Jadi Pilihan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/profil-3-aktor-film-dirty-vote-yang-diragukan-kapasitasnya-oleh-tkn">Profil 3 Aktor Film Dirty Vote yang Diragukan Kapasitasnya oleh TKN</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-beras-terus-naik-sentuh-rp-15-850-per-kg">Harga Beras Terus Naik, Sentuh Rp15.850 per Kg</a></li></ul>“Saya pikir kami menunda investasi ini hanya karena kami sedang bertransisi,” kata Pangeran Abdulaziz bin Salman pada konferensi teknologi perminyakan IPTC di Dharan &nbsp;Senin 12 Februari 2024. Dia menambahkan, Aramco memiliki investasi lain yang harus dilakukan di berbagai bidang termasuk minyak, gas, petrokimia, dan energi terbarukan.Arab Saudi mengatakan pihaknya bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, dengan Aramco menargetkan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/emisi-nol-bersih">emisi nol bersih</a> dari operasinya sendiri pada tahun 2050.Pangeran Abdulaziz mengatakan kerajaan memiliki bantalan besar dari kapasitas cadangan minyak jika terjadi gangguan besar pada pasokan global yang disebabkan oleh konflik atau bencana alam.Chief Executive Aramco, Amin Nasser, mengatakan kepada wartawan di sela-sela konferensi yang sama bahwa raksasa minyak negara itu tetap siap untuk meningkatkan kapasitas jika diperlukan.“Kami memiliki kapasitas cadangan yang memadai sekitar 3 juta barel,” terang Nasser, dikutip dari Reuters, pada Selasa, 13 Februari 2024.“Dan sebagai perusahaan, karena ini keputusan pemerintah, kami tetap siap kapan pun mereka ingin meningkatkan MSC (maximum sustained capacity), kami selalu siap untuk berkembang.”Di bawah pemotongan yang disepakati oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, produksi minyak Saudi sekitar 3 juta barel per hari di bawah kapasitas berkelanjutan maksimum 12 juta barel per hari, menjadikannya pemegang kapasitas cadangan terbesar di dunia.“Kami siap untuk menyesuaikan naik, turun, sesuai dengan kebutuhan pasar,” ujar Pangeran Abdulaziz.<h3>Kritik &nbsp;Badan Energi Internasional</h3>Dia mengkritik keputusan yang dikoordinasikan oleh Badan Energi Internasional pada tahun 2022 untuk melepaskan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/minyak">minyak</a> dari cadangan darurat untuk mendinginkan harga global setelah invasi Rusia ke Ukraina.“Mengapa kita harus menjadi negara terakhir yang memiliki kapasitas energi, atau kapasitas darurat, ketika tidak dihargai dan tidak diakui?”Nasser mengatakan dia memperkirakan permintaan minyak akan meningkat menjadi 104 juta barel per hari tahun ini dan menjadi 105 juta barel per hari pada tahun 2025, meremehkan saran bahwa itu akan segera memuncak. Angka OPEC menunjukkan permintaan minyak mencapai rekor lebih dari 102 juta barel per hari tahun lalu.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/awas-satelit-eropa-berukuran-besar-akan-jatuh-ke-bumi">Awas, Satelit Eropa Berukuran Besar akan Jatuh ke Bumi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jangan-sampai-salah-berikut-tata-cara-dan-syarat-mencoblos-pada-pemilu-2024">Jangan Sampai Salah, Berikut Tata Cara dan Syarat Mencoblos pada Pemilu 2024</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rose-blackpink-umumkan-karier-solo-terbarunya">Rose BLACKPINK Umumkan Karier Solo Terbarunya</a></li></ul>Ketika ditanya tentang penawaran lebih lanjut saham Aramco tahun ini, Nasser mengatakan itu akan menjadi keputusan pemegang saham.Menurut data LSEG, negara Saudi tetap menjadi pemegang saham terbesar Aramco dan sangat bergantung pada pembayaran dividennya. Pemerintah secara langsung memegang 90,19%, Dana Investasi Publik kerajaan (PIF) 4% dan anak perusahaan PIF Sanabil 4%.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud (Reuters/Yves Herman)

Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud

Menurut Menteri Energi Arab Saudi pada Senin, 12 Februari 2024, perubahan kebijakan Arab Saudi terkait rencana ekspansi kapasitas minyaknya disebabkan oleh transisi energi, dengan menambahkan negara tersebut memiliki banyak kapasitas cadangan untuk menopang pasar minyak.

Rekomendasi

Arab Saudi Hentikan Rencana Ekspansi Kapasitas Minyak