LAILA.png

JAKARTA - Tahun ini, Indonesia akan kembali menyaksikan pemilihan umum. Di tengah kampanye dan aktivitas yang menyertai penerapan demokrasi ini, terdapat kekhawatiran masyarakat Indonesia yang semakin besar terhadap konten palsu yang dibuat melalui teknologi deepfake.Ada kekhawatiran bahwa deepfake, teknik manipulasi konten video dan suara yang mengandalkan Artificial Intelligence (AI), akan digunakan untuk mempengaruhi situasi dan opini publik menjelang pemilu 2024. Apa itu deepfake?Deepfake mengacu pada teknologi yang membuat salinan gambar, video, dan suara yang meyakinkan melalui pemanfaatan AI. Ini adalah metode lanjutan yang menggunakan algoritme pembelajaran mesin berlapis untuk secara progresif mengekstraksi fitur tingkat tinggi dari masukan mentah. Ia mampu belajar dari data tidak terstruktur - seperti wajah manusia.Penelitian perusahaan global cybersecurity, Kaspersky, mengungkapkan bahwa terdapat permintaan yang signifikan terhadap deepfake. Dalam beberapa kasus, terdapat kemungkinan permintaan deepfake dari individu terhadap target tertentu seperti selebritas atau tokoh politik. Harga per menit video deepfake dapat berkisar dari $300 hingga $20.000.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-debut-grup-k-pop-paling-ditunggu-sepanjang-2023">5 Debut Grup K-Pop Paling Ditunggu Sepanjang 2023</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-tencent-dan-netease-anjlok-akibat-rencana-pembatasan-game-di-china">Saham Tencent dan Netease Anjlok Akibat Rencana Pembatasan Game di China</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mantan-gubernur-papua-lukas-enembe-meninggal-dunia">Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia</a></li></ul>Penelitian analisis web gelap ini dibantu oleh layanan Kaspersky Digital Footprint Intelligence, yang melakukan analisis otomatis dan manual terhadap web permukaan (surface web), web dalam (deep web), dan web gelap (dark web).Genie Sugene Gan, Head of Government Affairs and Public Policy for Asia-Pacific, Japan, Middle East, Turkey and Africa Regions di Kaspersky mengungkapkan penjahat siber menggunakan teknologi terkini untuk melakukan penipuan finansial, manipulasi politik, balas dendam, disinformasi, hingga pelecehan. Teknologi deepfake sendiri tidak berbahaya, namun di tangan penipu, teknologi ini bisa menjadi alat kejahatan.“Ancaman digital berupa SMS, email phishing, video palsu, dan situs berbahaya harus diantisipasi pada musim pemilu di Indonesia tahun depan. Penting bagi masyarakat di sini untuk waspada terhadap konten berbahaya yang mungkin mereka temui secara online selama periode ini,” komentar .Berikut tips untuk menghindari bahaya Deepfake :<ol><li>Pastikan karyawan dan keluarga mengetahui cara kerja Deepfake dan tantangan yang dapat ditimbulkannya.</li><li>Edukasi diri Anda sendiri dan orang lain tentang cara mengenali Deepfake.</li><li>Gunakan sumber berita yang berkualitas baik. Buta informasi tetap menjadi faktor penting yang mendorong penyebaran deepfake.</li><li>Miliki protokol dasar yang baik</li></ol>"Percaya tetapi verifikasi (trust but verify). Sikap skeptis terhadap pesan suara dan video tidak menjamin kita terlepas dari jeratan penipuan, namun dapat membantu Anda menghindarinya.Jika Deepfake mulai digunakan oleh peretas dalam upaya mereka membobol jaringan pribadi dan organisasi, lakukan langkah ini untuk meminimalkan risiko:<ol><li>Melakukan backup rutin melindungi data dan membantu Anda untuk memulihkan data yang rusak atau hilang.</li><li>Menggunakan kata sandi berbeda dan kuat untuk akun yang berbeda untuk menghindari banyaknya jaringan atau layanan yang disusupi.</li><li>Gunakan paket keamanan yang baik seperti Kaspersky Premium untuk melindungi jaringan rumah, laptop, dan ponsel cerdas Anda dari ancaman dunia maya.</li></ol>

CHRISNA.png

Deepfake Mark Zuckeberg

Deepfake bisa digunakan untuk mempengaruhi situasi dan opini publik menjelang pemilu 2024. Apa itu deepfake?

Rekomendasi

Apa Itu Deepfake dan Bagaimana Cara Menghindari Penipuan AI Jelang Pemilu?