IDHAM.png

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tiga alasan di balik perilisan rupiah digital.&nbsp;Hal itu diungkapkan olehnya dalam talkshow&nbsp;Rangkaian Birama: Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital yang ditayangkan secara virtual, Senin, 5 &nbsp;Desember 2022.Perry mengatakan, alasan yang pertama adalah karena BI merupakan satu-satunya institusi yang berwenenang untuk merilis mata uang digital sebagai alat transaksi resmi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perhatian-besok-ada-perbaikan-di-ruas-tol-jorr">Perhatian! Besok Ada Perbaikan di Ruas Tol JORR</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/begini-tanggapan-erick-thohir-kala-namanya-masuk-dalam-bursa-calon-ketua-umum-pssi">Begini Tanggapan Erick Thohir, Kala Namanya Masuk dalam Bursa Calon Ketua Umum PSSI</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-film-terbaru-tayang-di-bioskop-desember-2022">Rekomendasi Film Terbaru Tayang di Bioskop Desember 2022</a></li></ul>Dengan kata lain, aset-aset semacam cryptocurrency&nbsp;di luar rupiah digital tidak bisa digunakan untuk bertransaksi secara resmi di Indonesia.“BI adalah satu-satunya lembaga negara sesuai Undang-undang (UU) yang berwenang mengeluarkan digital currency&nbsp;yang kita sebut digital rupiah sementara yang lain tidak sah,” ujar Perry.Kemudian, alasan yang kedua berkaitan dengan upaya BI untuk memberikan layanan sesuai demografi yang tengah berkembang di dalam negeri saat ini.Berhubung masyarakat saat ini didominasi oleh generasi milenial yang sudah lebih beradaptasi dengan instrumen digital, BI pun berusaha beradaptasi dengan merilis mata uang yang nonfisik yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.“60% penduduk itu sudah milenial, apalagi anak-anak cucu kita. Mereka anak-anak kita memerlukan alat pembayaran digital,” tutur Perry.Selanjutnya, alasan ketiga adalah untuk mendorong kemudahan dalam melakukan kerja sama internasional yang pada gilirannya dapat turut memperkuat inklusi keuangan.“Alasan ketiga, BI mengeluarkan central bank digital currency&nbsp;yang kita sebut digital rupiah karena ini agar kita tetap bisa terus kerja sama internasional,” kata Perry.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pesawat-orion-nasa-memecahkan-rekor-penerbangan-terjauh-dari-bumi">Pesawat Orion NASA Memecahkan Rekor Penerbangan Terjauh dari Bumi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/6-bank-digital-pemilik-aset-terbesar-di-indonesia-pada-2022">6 Bank Digital Pemilik Aset Terbesar di Indonesia pada 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/trik-rahasia-sembunyikan-chat-di-whats-app-tanpa-takut-ketahuan-ini-caranya">Trik Rahasia Sembunyikan Chat di WhatsApp Tanpa Takut Ketahuan, Ini Caranya</a></li></ul>Perbedaan rupiah digital dan konvensionalPerry pun mengungkapkan perbedaan antara rupiah digital dan konvensional. Ia mengatakan, rupiah digital sebenarnya sama dengan mata uang pada umumnya yang berfungsi sebagai alat pembayaran sah di Indonesia, hanya bentuknya saja yang berbeda.“Prinsipnya sama dengan alat pembayaran yang ada. Bedanya, yang itu bentuknya kertas, yang ini digital,” katanya.Rupiah digital ini pun dikatakan Perry akan memuat berbagai fitur yang sama seperti uang kertas, seperti gambar pahlawan, kesenian, dan sebagainya. Fitur-fitur tersebut dibuat dalam bentuk kode yang terenkripsi dan dibuat oleh tim khusus.

Ilustrasi uang rupiah di bank / Shutterstock

ilustrasi-uang-rupiah-di-bank-shutterstock

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tiga alasan di balik perilisan rupiah digital. 

Apa Alasan BI Merilis Rupiah Digital? Simak di Sini!