NEW YORK - Mantan peneliti di sebuah kelompok mata uang kripto di AS dijatuhi hukuman karena membantu Korea Utara menghindari sanksi AS dengan mata uang kripto.Virgil Griffith merupakan anggota Ethereum Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada teknologi&nbsp;di balik&nbsp;mata uang kripto itu, seperti dikutip dari BBC pada 14 April 2022.&nbsp;Pada bulan September lalu, Virgil mengaku bersalah&nbsp;karena&nbsp;telah&nbsp;berkonspirasi untuk melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional AS. Ia melakukan perjalanan ke ibu kota Korea Utara (Korut), Pyongyang melalui China pada April 2019 lalu, menurut keterangan jaksa.&nbsp;Ia datang ke Pyongyang untuk mempresentasikan teknologi blockchain&nbsp;dalam&nbsp;Pyongyang Blockchain and Cryptocurrency Conference meskipun tidak diizinkan Departemen Luar Negeri AS.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bisa-jadi-thr-9-emiten-ini-bakal-bagikan-dividen-sebelum-lebaran">Bisa Jadi THR, 9 Emiten Ini Bakal Bagikan Dividen Sebelum Lebaran!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-berpotensi-menghijau-tembus-level-7-355-buka-hingga-hrum-jadi-rekomendasi-saham-hari-ini">IHSG Berpotensi Menghijau Tembus Level 7.355, BUKA hingga HRUM Jadi Rekomendasi Saham Hari Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gelar-rupst-sari-roti-roti-restui-bagi-dividen-rp-350-miliar">Gelar RUPST Sari Roti (ROTI) Restui Bagi Dividen Rp350 Miliar</a></li></ul>Pada konferensi itu, ia menyarankan lebih dari 100 peserta mengenai penggunaan mata uang kripto untuk menghindari sanksi dan dapat terbebas dalam sistem perbankan global. Menurut jaksa, acara itu juga dihadiri oleh beberapa anggota pemerintahan Korut.“Fitur&nbsp;terpenting dari blockchain adalah&nbsp;keterbukaannya. Republik Demokratik Rakyat Korea tidak dapat dihalangi&nbsp;meskipun&nbsp;tidak&nbsp;disetujui AS atau PBB,” kata Griffith selama presentasi itu.Jaksa menambahkan bahwa Virgil seharusnya sadar bahwa negara itu bertanggung jawab atas kekejaman pada warganya dan telah mengancam AS dengan kemampuan nuklir.&nbsp;“Virgil merupakan warga Amerika yang memilih untuk menghindari sanksi dari negaranya sendiri untuk memberikan layanan kepada kekuatan asing yang merupakan musuh,” tulis jaksa dalam surat pengadilan, seperti dikutip dari NBC.&nbsp;Pada tahun 2018, AS menjatuhkan sanksi terhadap Korut dan melarang orang AS, di manapun berada untuk berbagi teknologi dengan Korut.Departemen Kehakiman AS menambahkan bahwa Virgil telah membahayakan keamanan nasional AS dengan mengusik sanksi itu.Pria berusia 39 tahun itu menghadapi hukuman 5 tahun penjara dengan hukuman maksimal 20 tahun.&nbsp;Ia juga dijatuhi hukuman sebesar US$100.000 atau setara dengan Rp1,4 miliar (asumsi kurs Rp14.362,80 per dolar AS).&nbsp;“Para hakim menghargai komitmen Virgil untuk melanjutkan hidupnya secara produktif dan bahwa ia merupakan orang yang berbakat dan dapat berkontribusi besar,” ujar pengacaranya.&nbsp;

Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com

Mata uang kripto

Ahli mata uang kripto dijatuhi hukuman penjara karena membantu Korea Utara menghindari sanksi dari AS .

Mantan peneliti di sebuah kelompok mata uang kripto di AS dijatuhi hukuman karena membantu Korea Utara menghindari sanksi AS dengan mata uang kripto.

Ahli Mata Uang Kripto AS Dipenjara Imbas Membantu Korut