JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terdapat&nbsp;27 perusahaan dalam antrean (pipeline) penawaran umum perdana saham alias iniatial public offering (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/lembaga-pelatihan-idea-bidik-dana-rp-32-93-miliar-lewat-ipo">IPO</a>) per 18 Agustus 2021. Sedangkan, terdapat 740 emiten yang telah melantai di Bursa hingga saat ini.Direktur Penilaian Perusahaan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/gara-gara-belum-rilis-laporan-keuangan-2020-bei-kenakan-denda-rp-150-juta-kepada-47-emiten">BEI</a>, I Gede Nyoman Yetna menyatakan terdapat tiga klasifikasi perusahaan berdasarkan nilai asetnya. Hal ini merujuk pada Peraturan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/ojk-resmi-terbitkan-aturan-baru-bank-digital-apa-saja-aturannya">Otoritas Jasa Keuangan</a> (POJK) Nomor&nbsp;53 Tahun&nbsp;2017.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/airlangga-puji-kinerja-kartu-prakerja-sebagai-best-practice">Airlangga Puji Kinerja Kartu Prakerja sebagai Best Practice</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ramayana-diprediksi-rugi-pada-kuartal-iii-2021-mirae-beberkan-alasannya">Ramayana Diprediksi Rugi pada Kuartal III-2021, Mirae Beberkan Alasannya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/studi-3-dosis-vaksin-sinovac-lebih-baik-daripada-mencampur-dengan-pfizer">Studi: 3 Dosis Vaksin Sinovac Lebih Baik daripada Mencampur dengan Pfizer</a></li></ul>“Sebagai informasi, klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017,” ujarnya kepada awak media, Kamis, 19 Agustus 2021.Rinciannya, terdapat&nbsp;4&nbsp;perusahaan aset skala kecil&nbsp;dengan nilai dibawah Rp50&nbsp;miliar,&nbsp;10&nbsp;perusahaan aset skala menengah&nbsp;dengan nilai antara&nbsp;Rp50&nbsp;miliar&nbsp;–&nbsp;Rp250&nbsp;miliar, serta&nbsp;13&nbsp;perusahaan aset skala besar dengan nilai di atas&nbsp;Rp250&nbsp;miliar.Secara sektoral, 27 perusahaan dalam pipeline tersebut dibagi menjadi&nbsp;1 perusahaan dari sektor&nbsp;basic&nbsp;materials, 6&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;industrials, 3&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;transportation&nbsp;andlogistics,&nbsp;3&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;consumer&nbsp;non-cyclicals.&nbsp;Selanjutnya,&nbsp;8 Perusahaan dari sektor&nbsp;consumer&nbsp;cyclicals, 1&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;technology, 1&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;healthcare,&nbsp;2&nbsp;perusahaan dari sektor&nbsp;energy, serta&nbsp;2&nbsp;perusahaan lainnya&nbsp;dari sektor&nbsp;financials.

DREAN.png

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan Senayan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Gedung IDX Bursa Efek .jpg

 Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terdapat 27 perusahaan dalam antrean (pipeline) penawaran umum perdana saham alias iniatial public offering (IPO) per 18 Agustus 2021. Sedangkan, terdapat 740 emiten yang telah melantai di Bursa hingga saat ini.

Rekomendasi

27 Calon Emiten dalam Pipeline BEI, Sektor Consumer Cyclicals Paling Banyak